Digitalisasi, dalam pengertian harfiah, adalah perubahan dari cara konvensional (analog) ke sistem digital berupa teks, angka, audio, dan visual. Di sektor pertanian, digitalisasi berarti sebuah terobosan yang memungkinkan pengolahan informasi pertanian dalam satu platform yang terpadu.
Pada tahun lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan digitalisasi pertanian di Indonesia. Inisiatif ini bekerja sama dengan PT. Telkom untuk mengembangkan aplikasi yang memudahkan petani dalam mencari informasi dan berkomunikasi dengan sesama petani di seluruh Indonesia secara online. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Indonesia adalah negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian. Oleh karena itu, perhatian pemerintah terhadap sektor ini sangat krusial. Sektor pertanian bukan hanya penyokong utama perekonomian, tetapi juga penentu kesejahteraan sebagian besar rakyat Indonesia. Petani dan pertanian merupakan basis besar perekonomian Indonesia, yang bila dikelola dengan baik dapat menjamin kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada tahun 2021, angka prevalensi ketidakcukupan pangan nasional mencapai 8,49 persen, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 8,34 persen. Angka ini mencerminkan tantangan dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk semua penduduk. Tingginya angka kemiskinan yang mencapai 9,71 persen pada tahun 2021 turut memperparah masalah ini.
Salah satu tantangan utama dalam transformasi digital di sektor pertanian adalah rendahnya tingkat pendidikan mayoritas petani di Indonesia. Data dari BPS menunjukkan bahwa 41,79 persen petani hanya memiliki pendidikan setingkat SD atau sederajat. Hal ini berdampak pada rendahnya penguasaan teknologi dan keterbatasan dalam memanfaatkan informasi digital untuk meningkatkan produktivitas.
Pemerintah telah meluncurkan berbagai program stimulus ekonomi untuk mendukung sektor pertanian dan perikanan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa stimulus dan insentif yang disediakan antara lain:
Digitalisasi pertanian membawa berbagai peluang dan manfaat signifikan, antara lain:
Untuk memaksimalkan manfaat digitalisasi, diperlukan dukungan teknologi yang handal dan terjangkau. Beberapa teknologi yang dapat diterapkan dalam digitalisasi pertanian antara lain:
Peningkatan literasi digital di kalangan petani menjadi kunci suksesnya implementasi digitalisasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
Digitalisasi pertanian di Indonesia merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kesejahteraan petani. Meskipun tantangan seperti rendahnya tingkat pendidikan petani dan keterbatasan infrastruktur masih ada, dukungan pemerintah melalui berbagai program dan stimulus ekonomi memberikan harapan besar. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, digitalisasi pertanian dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia. Masyarakat, khususnya para petani, diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan untuk mencapai tujuan Indonesia yang sejahtera dan mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.